BELAJAR BARENG IMAM SYAFIIE GURU SMKN 1 ROBATAL

SMKN 1 Robatal

Pameran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan.

SMKN 1 Robatal

Juara 2 Lomba Rancang Jembatan Tingkat SMA/SMK Se Jawa Timur Tahun 2019.

X DPIB SMKN 1 Robatal

Praktik Ilmu Ukur Tanah.

Rabu, 18 November 2020

MENG RUMAH SEDERHANA

MATERI MAPEL 004.C3.4
RABU, 20 NOPEMBER 2020 JAM KE 1-3

Selasa, 17 November 2020

DASAR - DASAR BANGUNAN GEDUNG

MATERI MAPEL 004.C2.3 KELAS XDPIB
RABU, 18 NOPEMBER 2020 JAM KE 4-6

Selasa, 03 November 2020

PERKERASAN JALAN

MATERI MAPEL 004.C2.3 
RABU, 4 NOPEMBER 2020 JAM KE 4-6

Perkerasan Jalan Raya

Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman.

Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi, dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti.

A.  Jenis Konstruksi Perkerasan

Menurut Sukirman (1992) berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas hal berikut.

1. Perkerasan kaku

Perkerasan kaku atau perkerasan beton semen adalah suatu konstruksi (perkerasan) dengan bahan baku agregat dan menggunakan semen sebagai bahan ikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Pada perkerasan kaku daya dukung perkerasan terutama diperoleh dari pelat beton.

2. Perkerasan Lentur

 

Perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipampatkan dan menggunakan aspal sebagai bahan ikatnya. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas dan menyebarkan ke lapisan di bawahnya.

3. Perkerasan komposit

 

Perkerasan komposit adalah kombinasi antara perkerasan kaku dengan perkerasan lentur. Perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.

B.  Fungsi Lapis Perkerasan

Supaya perkerasan mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi tetap ekonomis, maka perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis. Lapis paling atas disebut sebagai lapis permukaan, merupakan lapisan yang paling baik mutunya. Di bawahnya terdapat lapis pondasi, yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan (Suprapto, 2004).

1. Lapis Permukaan (LP)

Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan dapat meliputi:

a. Struktural :

Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh perkerasan, baik beban vertikal maupun beban horizontal (gaya geser). Untuk hal ini persyaratan yang dituntut adalah kuat, kokoh, dan stabil.

b. Non Struktural, dalam hal ini mencakup :

1) Lapis kedap air, mencegah masuknya air ke dalam lapisan perkerasan yang ada di bawahnya.

2) Menyediakan permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan dan memperoleh kenyamanan yang cukup.

3) Membentuk permukaan yang tidak licin, sehingga tersedia koefisien gerak (skid resistance) yang cukup untuk menjamin tersedianya keamanan lalu lintas.

4) Sebagai lapisan aus, yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya dapat diganti lagi dengan yang baru.

Lapis permukaan itu sendiri masih bisa dibagi lagi menjadi dua lapisan lagi, yaitu:

1) Lapis Aus (Wearing Course)

Lapis aus (wearing course) merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di atas lapis antara (binder course). Fungsi dari lapis aus adalah :

a) Mengamankan perkerasan dari pengaruh air.

b) Menyediakan permukaan yang halus.

c) Menyediakan permukaan yang kesat.

2) Lapis Antara (Binder Course)

Lapis antara (binder course) merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di antara lapis pondasi atas (base course) dengan lapis aus (wearing course). Fungsi dari lapis antara adalah :

a)  Mengurangi tegangan.

b) Menahan beban paling tinggi akibat beban lalu lintas sehingga harus mempunyai kekuatan yang cukup.

2. Lapis Pondasi Atas (LPA) atau Base Course

Lapis pondasi atas adalah bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah atau dengan tanah apabila tidak menggunakan lapis pondasi bawah. Fungsi lapis ini adalah :

a. Lapis pendukung bagi lapis permukaan.

b. Pemikul beban horizontal dan vertikal.

c. Lapis perkerasan bagi pondasi bawah.

3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) atau Subbase Course

Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis ini adalah :

a. Penyebar beban roda.

b. Lapis peresapan.

c. Lapis pencegah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi.

d. Lapis pertama pada pembuatan perkerasan.

4. Tanah Dasar (TD) atau Subgrade

Tanah dasar (subgrade) adalah permukaan tanah semula, permukaan tanah galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan permukaan tanah dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya. (Fakhrul).

Selasa, 20 Oktober 2020

KONSTRUKSI JALAN

MATERI MAPEL 004.C2.3 

RABU 21 OKTOBER 2020 JAM KE 4-6





Jumat, 16 Oktober 2020

PENGUJIAN DAN EVALUASI PRODUK

MATERI 004. C3.5 PENGUJIAN DAN EVALUASI PRODUK
SABTU, 17 OKTOBER 2020 JAM KE 4-6
JUM'AT, 23 OKTOBER 2020 JAM KE 1-3
SABTU, 24 OKTOBER 2020 JAM KE 4-6

Rabu, 14 Oktober 2020

MENGHITUNG BOBOT PEKERJAAN DAN MEMBUAT KURVA S

MENGHITUNG BOBOT PEKERJAAN DAN MEMBUAT KURVA S
MAPEL 004.C3.3 
KAMIS, 15 OKTOBER 2020 JAM KE 4-6
KAMIS, 22 OKTOBER 2020 JAM KE 4-6
DARI GAMBAR DI ATAS SILAHKAN HITUNG BOBOT PEKERJAAN DAN BUAT KURVA S


Selasa, 13 Oktober 2020

PENGGUNAAN BLOG PADA PEMBELAJARAN PRODUKTIF


PENGGUNAAN BLOG PADA PEMBELAJARAN PRODUKTIF

Tahun 2020 yang ditunggu oleh masyarakat ternyata tidak seperti yang dibayangkan, memasuki awal tahun masyarakat dan khusunya Dunia Pendidikan sangat antusias untuk menjalaninya seperti biasanya tanpa ada pikiran yang aneh atau perasaan tidak nyaman. Akan tetapi pada bulan maret masyarakat di Dunia dikejutkan dengan adanya Virus Corona yang dikenal Covid-19 yang sangat mematikan, awalnya masyarakat tenang tapi dari berita dan informasi yang ada disurat kabar, televisi ataupun di sosial media bahwa setiap hari banyak korban berjatuhan dan meninggal. 

Jumat, 09 Oktober 2020

UTS MAPEL 004.C3.4 KELAS XI DPIB SEMESTER GANJIL 2020/2021

 JAWABLAH SOAL UTS DIBWAH INI

Selasa, 06 Oktober 2020

UTS MAPEL 004.C2.3 KELAS X DPIB SEMESTER GANJIL 2020/2021

 KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI

Kamis, 01 Oktober 2020

MATERI PERAKITAN PRODUK KELAS XII DPIB

MATERI PERAKITAN PRODUK
KELAS XII DPIB
JUM'AT 2 OKTOBER 2020 JAM 1-2

Selasa, 29 September 2020

MATERI ANIMASI PEMASANGAN KONSTRUKSI ATAP

MATERI ANIMASI PEMASANGAN KONSTRUKSI ATAP
KELAS X DPIB 
RABU, 30 SEPTEMBER 2020 JAM KE 4-6



Rabu, 23 September 2020

TUGAS MAPEL 004.C3.3 KELAS XII DPIB

TUGAS MAPEL 004.C3.3 KELAS XII DPIB
KAMIS, 24 SEPTEMBER 2020 JAM KE 4-6

BUATLAH ANALISA PEKERJAAN DINDING DAN HITUNG RAB NYA JIKA VOLUME DINDING 60 M2

MATERI DIKLAT IGI SAMPANG PERTEMUAN KE-3

 MATERI DIKLAT PERTEMUAN KE-3


Membuat postingan, berupa postingan artikel, gambar, maupun video & bisa mengatur pemenggalan paragraf








Membuat kategori/ label tiap postingan.


Membuat laman (untuk Profil)


Membuat link dalam postingan, baik link keposting sendiri maupun link ke web lain atau link download ke google drive


Membuat Postingan yang disematkan / Embed dari Google Drive


Menambahkan gadget penting seperti : Popular post, Daftar link, Arsip Blog, Statistik Blog, Label dan Pengikut


Membuat menu yang terhubung ke laman


Membuat menu yang terhubung ke label/ kategori postingan (Home, Profil, Perangkat PBM, Materi & Soal














Minggu, 20 September 2020

FOTO BERSAMA DIKLAT ONLINE IGI SAMPANG PERTEMUAN KE-2

FOTO BERSAMA DIKLAT ONLINE IGI SAMPANG PERTEMUAN KE-2
16 SEPTEMBER 2020

Senin, 14 September 2020

KONSTRUKSI ATAP

MATERI 004.C2.3 KONSTRUKSI ATAPA
RABU, 16 SEPTEMBER 2020 JAM KE 4-6


Jumat, 11 September 2020

GAMBAR PRODUK

MATERI 004.C3.5 GAMBAR PRODUK
SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 JAM KE 4-6

Gambar kerja adalah suatu teknik menggambar yang digunakan untuk menjelaskan secara detail tentang produk yang akan dibuat meliputi berbagai unsur, yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan, dan lain sebagainya. Aktifitas membuat gambar kerja menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau media untuk menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para desainer suatu produk kepada para pekerja yang akan membuatnya. 
Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang terlibat dalam proses pembuatan Produk. Dengan bantuan gambar kerja, seorang wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur pembuatan produk, karena akan menyita waktu dan tidak efisien.

A. Konsep Gambar Kerja
Sejak dahulu gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antara individu manusia. Sampai sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini masih dipakai, bahkan dikembangkan dengan diterapkannya sebagai standar komunikasi orang teknik .
Gambar kerja, sering disebut juga sebagai Desain Produk atau dalam bahasa keilmuan disebut Desain Produk Industri. Desain Produk Industri adalah sebuah bidang ilmu yang mempelajari cara menentukan bentuk/form/gambar dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut sedemikian rupa agar sesuai dengan kemampuan proses produksi pada industri yang membuatnya.
Gambar kerja digunakan sebagai acuan untuk dilaksanakan/dikerjakan di lapangan, gambar kerja ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti di dalam pelaksanaan pekerjaannya. Gambar kerja yang demikian ini biasanya disebut juga dengan shopdrawing. Gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan existing. 
Fungsi gambar kerja sebagai sumber informasi memiliki makna bahwa gambar kerja harus mampu menghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya, harus berisi keterangan-keterangan yang pasti, tidak boleh menimbulkan keragu-raguan. 
Gambar teknik adalah gambar yang secara umum banyak digunakan dengan mengikuti aturan-aturan tertentu. Gambar teknik merupakan gambar kerja yang sifatnya universal yang mempunyai arti sama di manapun, sehingga gambar kerja dapat dibaca dan dipahami oleh oleh orang yang membuatnya.
Jenis produk yang beraneka ragam jika dibuat menggunakan Gambar kerja yang tidak standar dapat mengakibatkan pekerja menemui kesulitan untuk menentukan arti gambar sesuai yang diharapkan. Lambang-lambang dan catatan-catatan yang digunakan harus disampaikan dalam suatu bahasa dan pengertiannya yang seragam secara Internasional. 
Secara umum, gambar teknik dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi:

1. Gambar Dua Dimensi
Gambar dua dimensi adalah suatu gambar yang menampilkan salah satu bagian permukaan dari suatu benda, sehingga permukaan yang lain tidak ditampilkan pada gambar tersebut, tetapi dapat ditampilkan di sampingnya, baik atas, bawah, samping kanan maupun kirinya. 
Keterangan-keterangan yang diperlukan atau keterangan yang detail dari gambar dua dimensi biasanya disertakan menggunakan lambang atau petunjuk yang jelas. 
Fungsi dari gambar dua dimensi adalah memberikan informasi lengkap tentang suatu benda sehingga memudahkan baik bagi pelaksana, pembaca maupun bagi orang yang berkepentingan pada gambar tersebut . 

2. Gambar Tiga Dimensi
Gambar tiga dimensi merupakan bentuk asli dari suatu benda, sehingga tampilannya sama dengan benda aslinya. Pada gambar tiga dimensi terdapat juga ukuran-ukuran umum dari suatu benda, tetapi tidak sedetail gambar dua dimensi.
Adapun yang dimaksud dengan ukuran umum adalah ukuran seperti panjang lebar, dan tinggi dari suatu benda. Fungsi gambar tiga dimensi adalah untuk melengkapi atau menampilkan benda jadi atau gambar susunan dari gambar dua dimensi.

B. Tujuan Gambar Kerja
Semua gambar yang ada pasti memiliki fungsi dan tujuan, walaupun gambar itu dibuat tanpa dasar apapun, akan tetapi persepsi orang melihatnya pasti akan berbeda-beda. Tujuan gambar kerja untuk membuat orang berpikir satu tujuan. Misalnya, gambar kerja denah rumah, sudah pasti setiap yang melihat akan beranggapan ini adalah langkah awal sebelum menjadi sebuah rumah nyata.
Adapun fungsi gambar kerja secara umum, diantaranya :
· Alat Komunikasi 
· Arsip Perencana
· Menyampaikan Informasi
· Instruksi
Fungsi gambar yang mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang. Oleh karena gambar sering dipakai sebagai alat komunikasi yang pokok di kalangan orang-orang teknik maka gambar di sebut sebagai bahasa teknik. 
Penyampaian informasi dengan gambar harus sesingkat-singkatnya, selengkap-lengkapnya, dan sejelas-jelasnya. Penyampaian informasi dengan gambar banyak memakai simbol-simbol standar, maka penting bagi penulis maupun pembaca agar mengetahui dan memahami apa maksud dari lambang-lambang yang tertera .
Tujuan penggunaan gambar teknik adalah menterjemahkan gambar desain menjadi gambar terukur sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh pelaksana, bagian produksi, menghitung biaya, penggunaan material dan sebagainya.
Gambar teknik memiliki tiga fungsi, yaitu menyampaikan informasi, bahan dokumentasi dan menuangkan gagasan untuk pengembangan .
1. Menyampaikan Informasi
Pada permulaan industri, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh orang yang sama. Dalam hal ini gambar hanya berarti sebagai konsep dari suatu gagasan sehingga tidak diperlukan aturan-aturan dalam gambar tersebut .
Setelah industri mulai berkembang, perencanaan dan pembuatan benda teknik dilakukan oleh dua orang yang berbeda. Dalam hal ini gambar berfungsi sebagai alat menyampaikan informasi dari pihak perancang (design drafter) kepada pihak pembuat (operator) .
2. Bahan Dokumentasi, Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar teknik merupakan dokumen penting di mana data teknis mengenai suatu produk tercantum secara padat. Dengan mendokumentasikan gambar berarti pula mengawetkan dan menyimpan untuk dipergunakan sebagai bahan informasi .
3. Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan
Konsep abstrak dalam pikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Kemudian gambar itu dievaluasi dan dianalisa secara terus menerus sehingga diperoleh yang sempurna .

Contoh penerapan fungsi gambar kerja, misalnya dalam pembuatan rumah pasti Anda berkonsultasi dengan arsitek untuk membuat gambar kerja dengan desain yang diinginkan . Dengan dmkn fungsi gambar kerja dalam pembangunan rumah, yaitu sebagai pembantu dalam proses pembangunan karena apa yang apa yang akan dilaksanakan telah dengan matang di desain di awal perencanaa, sehingga dapat memberikan analisa tepat segala kemungkinan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan sesungguhnya .

C. Langkah-Langkah Pembuatan Gambar Kerja
Gambar Kerja merupakan gambar yang digunakan sebagai acuan untuk dilaksanakan atau dikerjakan di lapangan .Gambar ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti di dalam pelaksanaan pekerjaannya, biasanya disebut dengan shopdrawing. Gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang telah ada dan disesuaikan dengan kondisi keadaan existing
Konsep Abstrak dalam pikiran seorang perancang untuk membuat sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa).
Kemudian gambar dan dianalisis secara terus menerus sehingga diperoleh yang sempurna .
Kerja seorang perancang diawali dengan pembuatan sketsa. Gambar kasar tersebut kemudian dianalisa sehingga dapat ditentukan dari bahan apa komponen tersebut harus dibuat dan bagaimana metode pembuatannya . Desainer juga harus memberikan rincian banyaknyaelemen yang harus dibuat dan cara perakitannya. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki sketsa menjadi gambar rancangan, yang memuat keterangan-keterangan dengan detail . Sebagai hasil akhir dari kerja rancangan adalah gambar kerja .
Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang dibantu oleh juru gambar (drafter) yang bertugas menyajikan keterangan-keterangan pada gambar secara ringkas namun mencukup seluruh gagasan perancang. Seorang juru gambar harus selalu berkonsultasi dengan perancang atau perencana proses saat menyajikan keterangan-keterangan pada gambar .
Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Seorang operator dituntut memiliki kemampuan mengoperasikan mesin, ia juga harus bisa atau mengetahui aturan-aturan gambar menurut standarisasi
Seorang wirausaha harus mampu membuat sebuah gambar kerja berupa desain produk yang dibuat sehingga mampu langsung dibuat sesuai dengan harapan wirausaha.

Dalam membuat gambar kerja sebuah produk, seorang wirausaha harus memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Keamanan produk tersebut
2. Ergonomis dari produk tersebut
3. Kemudahan dalam penggunaannya
4. Kepraktisan saat digunakan dimana saja
5. Bahan baku yang dibuat
6. Model atau bentuk yang sesuai massanya

Langkah-langkah wirausahawan dalam membuat gambar kerja menjadi produk nyata, diantaranya :
1. Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar
2. Menetapkan ide atau gagasan
3. Membuat gambar produk
4. Membuat prototype produk bisa dari tanah liat atau bahan lunak lainnya
5. Menganalisanya mengenai contoh produk tersebut
6. Evaluasi jika ada kekurangannya

D. Aplikasi Membuat Gambar Teknik
Jika seorang wirausahawan ingin memasuki dunia keteknikan, maka ada beberapa aplikasi desain yang dibuat khusus untuk perencana/pembuat gambar teknik . Aplikasi ini sudah memiliki fitur yang memang sudah menjadi landasan dalam proses membuat gambar teknik, di antaranya :
· Autocad * Archicad
· Sketchup * 3dmax
Selain aplikasi digital, masih banyak cara untuk membuat gambar teknik seperti yang diketahui bahwa sejak dahulu ada kata digital jadi para desainer menggunakan alat seadanya. Selain itu, wirausahawan bisa membuat gambar teknik secara manual. Adapun alat dan bahannya, adalah :
1. Pensil Gambar
2. Pulpen
3. Mistar, meliputi mistar siku-siku, busur derajat
4. Meja Gambar
5. Kertas
6. Jangka

MEMBUAT GAMBAR SITE PLAN

MATERI 004.C3.4 MEMBUAT GAMBAR SITE PLANT
SABTU, 12 SEPTEMBER 2020 JAM KE 1-3

SILAHKAN KLIK PELAJARI KLIK  DISINI 

Kamis, 03 September 2020

Penggambaran produk Gambar Kerja/Prensentasi

MATERI MAPEL 004.C3.5
JUM'AT, 4 SEPTEMBER 2020 JAM KE 1-2

PENGERTIAN GAMBAR KERJA
Menurut Suratman pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di halaman 15, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar kerja adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan secara gamblang persyaratan item yang di rekayasa, aktifitas menggambar mesin menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau media untuk menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para insinyur yang mendesian suatu produk kepada para pekerja yang akan membuatnya.
Menurut Sujiyanto pada buku menggambar teknik mesin di halaman 7, diterbitkan oleh Kanisus diYogyakarta tahun 2012. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide dengan si pelaksana di lapangan, dan gambar harus dipahami oleh kedua belah pihak.
Menurut Ir. Ohan Juhana pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di halaman 14, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar teknik adalah gambar yang menitik beratkan pada penyampaian maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-simbol yang dapat diterima secara internasional. Simbol tersebut sudah di rangkumkan dalam sebuah standar yang dapat di terima di seluruh dunia, yaitu standar ISO. Selain itu ada juga standar lain yang di keluarkan oleh suatu Negara.
Berdasarkan teori-toeri diatas dapat disimpulkan gambar Kerja adalah suatu bahasa yang digunakan oleh designer kepada si pelaksana dilapangan, dengan menggunakan standar-standar internasional dan harus dipahami oleh kedua belah pihak.

FUNGSI GAMBAR KERJA
Gambar kerja sebagai bahasa teknik dan pola penyampaian informasi, Fungsi-fungsi gambar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
Penyampaian Informasi
Gambar berfunsi untuk meneruskan maksud dari perancangan dengan tepat kepada orang –orang yang bersangkutan kepada perancanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang-orang pabrik atau orang di bengkel sendiri, tetapi juga orang orang dalam pabrik atau bengkel sub kontrak atau orang asing dengan bahasa lain

Pengawet, penyimpanan dan penggunaan keterangan
Gambar merupakan data teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perushaan di padatkan di kumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian bagian produk untuk diperbaiki ( reparasi ) atau untuk di perbaiki, tetapi gambar diperlukan juga sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru di kemudian hari. Sehingga diperlukan penyimpanan, kondifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.

Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses masalahnya pertama-tama di analisa dan disintesa dengan gambarnya di teliti dan dievaluasi. Proses ini di ulang-ulang, sehingga dapat di hasilkan gambar-gambar yang sempurna.

Tujuan-tujuan gambar kerja
Adapun tujuan –tujuan gambar yaitu :
Internasional gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang yang bersangkutan dan kemudian menjadi standar perusahaan. Agar tujuan dapat di capai, penunjukan simbol-simbol gambar harus sama secara intenasional.

Mempopulerkan gambar
Dalam lingkup teknologi, mempopulerkan gambar menjadi suatu keharusan, karena dalam teknologi tinggi dibutuhkan data-data yang pasti dan akurat dan tidak berdasarkan kebiasaan atau feeling.

Perumusan gambar
Berdasarkan sifat-sifat kerja masing-masing maka dari tiap-tiap bagian, mesin, listrik harus memiliki keterangan yang sama agar dapat dimengerti oleh semua orang.

Sistematika gambar
Mengingat gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda tolenrasi, lambang-lambang dst, maka harus ada sistematika dalam lingkungan perusahaan sendiri.

Penyederhanaan Gambar
Tujuannya agar dapat menghemat waktu, menghindari kesalahan pengerjaan, mempermudah pengerjaan dan mempercepat perencanaan.

Rabu, 02 September 2020

ESTIMASI BIAYA PROYEK

MATERI MAPEL KELAS XII 004.C3.3 
KAMIS, 3 SEPTEMBER 2020 JAM KE 4-6

Jumat, 28 Agustus 2020

MENERAPKAN GAMBAR SITE PLAN

MATERI KELAS XI DPIB
SABTU, 29 AGUSTUS 2020 JAM KE 1-4

Definisi Site Plan

Site plan adalah rencana dari sebuah tapak konstruksi, menunjukan posisi dan dimensi dan bangungunan yang akan didirikan beserta ukuran dan garis kontur tanahnya.
Atau bsa disebut juga pandangan atas dari bangunan seperti kita melihatnya dari atas.
Site Plan menunjukan semua yang ada pada suatu lahan. Ini termasuk juga area terbangun dari sebuah bangunan (Rumah, Garasi, Gudang, Balkon atau Patio) dan penambahan lainnya seperti jalan, trotoar, pagar, kolam dll.
Site Plan Juga harus menunjukan setiap bangunan baru atau penembahan dimasa depan. Dimensi juga harus termasuk pada setiap objek dengan gambar harus dibuat secara terskala.

Fungsi Site Plan

Site Plan dibutuhkan saat kita mengajukan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Biasanya pemerintah kota membutuhkan site plan untuk :
1. Mengetahui apa yang ingin dibangun atau ditambahkan pada suatu lahan.
2. Untuk menentukan Garis sepadan Bangunan (GSB) (Set Back) dan koefisiensi dasar bangunan (KDB) (Coverage).
GSB (Depan, Belakang, Samping) adalah jarak dari garis batas lahan ke bangunan atau struktur tambahan lainnya.
KDB adalah persentase dari area terbangun kecuali rumput dan area landscape.

Isi Site Plan

Untuk gambar kerja dibuat dengan kelengkapan seperti Mata Angin, Skala Batang dan Legenda (Keterangan). Isi Site Plan secara umum sebagai berikut :

- Bangunan
- Jalan
- Trotoar
- Pohon, taman, kolam (landscape)
- Air
- Ruang Publik (Plaza)
- Dermaga
- Lingkungan
- DLL

Selasa, 25 Agustus 2020

ULANGAN HARIAN KE-1 MAPEL 004.C2.3

ULANGAN HARIAN KE-1 MAPEL 004.C2.3
RABU, 26 AGUSTUS 2020 JAM KE 4-6
SILAHKAN JAWAB PERTANYAAN DIBAWAH NI

Jumat, 21 Agustus 2020

MEMBUAT GAMBAR TAMPAK

MEMBUAT GAMBAR TAMPAK
SABTU, 22 AGUSTUS 2020 JAM KE 1-3


Sebelum membahas materi di bab 5, terlebih dahulu kita akan mengulas materi di bab 4 yaitu membuat daun pintu dan jendela yang belum selesai dimana pada materi sebelumnya belum dibahas tampak depan pintu. Nah sekarang mari kita mulai membuat tampak depan pintu dan jendela.

Tampak Depan Pintu PD


Tahapan langkahnya:
Tentukan dulu berapa tinggi daun pintunya. Dalam contoh disini, kita memakai saja tinggi pintu pada umumnya yaitu 2m atau 200cm. Gunakan gambar tampak atas pintu sebagai pedoman menggambar / menarik garis vertical. Untuk memudahkan proses, hilangkan dulu ukuran dan notasi gambar.
Buat garis vertical kebawah sepanjang 2m dimulai dari sudut balok paling kiri. Caranya: klik line – klik pada sudut bawah kiri balok kusen pintu – tarik kebawah – ketik 2 – enter – enter lagi
Copy garis vertical yang baru saja dibuat sebanyak 4x dan tempatkan di setiap sudut balok dan di tengah-tengah pintu. Caranya: klik garis vertical – klik copy – klik pada sudut balok / ujung atas garis vertical – klik pada setiap sudut bawah balok yang akan dibuat garis vertical serta klik pula di tengah-tengah pintu – enter
Pisahkan garis-garis vertical tadi dengan gambar pedoman dengan cara: klik semua garis vertical – klik move – klik salah satu ujung garis vertical – tarik kebawah sampai kira-kira kita leluasa untuk menggambar tampak depan – klik
Jika berhasil, maka gambar akan tampak seperti di bawah ini:


Buat garis mendatar bagian atas yang menghubungkan garis vertikal paling kiri dengan paling kanan. Caranya: klik line – klik ujung garis atas kiri – tarik ke kanan / mendatar – klik ujung garis atas kanan – enter.
Buat garis mendatar bagian bawah yang menghubungkan garis vertikal paling kiri dengan paling kanan. Caranya sama dengan langkah nomor 7.
Membuat kusen bagian atas dengan menggunakan offset. Ingat, ukuran kayu 6/12.
Menentukan ukuran rangka daun pintu.
Lebar rangka daun mendatar bagian bawah = 30cm
Lebar rangka daun mendatar bagian atas = 20cm
Lebar rangka daun verikal = 15cm
Buat ketebalan rangka daun sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Caranya: klik offset – ketik 0.3 – enter (kursor berubah jadi kotak) – klik garis yang akan dibuat ketebalan.
Untuk ketebalan 20cm dan 15cm, caranya sama dengan langkah nomor 10 diatas.
Potong semua garis yang tidak berfungsi dengan menggunakan trim. Jika berhasil maka gambar akan menjadi seperti dibawah ini:

Membuat ketebalan garis yang menunjukkan daun pintu panil dengan menggunakan offset. Ukuran tepi pintu panil 5cm.
Membuat garis profil daun pintu dengan menggunakan offset. Ukuran profil 1cm.
Membuat garis list daun pintu dengan menggunakan offset. Ukuran list kayu 5cm.
Membuat kaki pintu dengan ukuran 10cm. Berikan notasi dengan menggunakan hatch. Caranya: klik hatch – pilih ANSI36 – add point – klik objek yang akan diberi notasi – enter – oke/enter. Jika berhasil gambar akan seperti dibawah ini:


Untuk selanjutnya pembuatan gambar tampak depan Pintu P.1a, P.1b, daun Jendela dan boven cara pembuatannya sama dengan tahapan langkah saat menggambar Tampak depan Pintu P.D. Silahkan digambar sesuai dengan ukuran yang ada dibawah ini:
CATATAN:
Untuk menggambar Pintu P.1a, P.1b, daun Jendela dan boven, tahapannya tidak harus sama persis seperti yang ada pada tahapan pada saat menggambar Tampak Depan Pintu P.D. Silahkan berkreasi sesuai dengan kreatifitas masing-masing.

Tampak Depan Pintu P.1a


Tampak Depan Pintu P.1b


Tampak Depan Jendela


Tampak Depan Boven


MEMBUAT GAMBAR TAMPAK

Logika Dasar
Sebelum menggambar tampak, baik tampak depan atau tampak samping terlebih dahulu kita siapkan tempat yang dalam hal ini akan saya namakan sebagai kuadran yang terbagi dalam 4 kuadran diantaranya adalah sebagai berikut:

Kuadran I : 
Untuk menempatkan gambar tampak atas atau denah

Kuadran II  : 
Untuk menempatkan gambar tampak depan hasil dari tarikan tampak atas dan tampak samping

Kuadran III : 
Untuk menempatkan gambar tampak samping hasil dari tarikan tampak atas dan tampak depan

Kuadran IV : 
Untuk transformasi garis horizontal yang ditarik dari kuadran I menjadi garis vertikal yang ada di kuadran III

Contoh visualisasi gambar kuadran dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Keterangan gambar:

Garis Kuning : 
Garis pembagi kuadran I – IV

Garis Hijau : 
Garis untuk menentukan obyek gambar tampak depan atau tampak samping yang ditarik dari obyek gambar tampak atas/denah

Catatan:
Baik garis kuning ataupun garis hijau, sifatnya hanyalah imaginer saja. Artinya hanya ada dalam bayangan kita saja. Sehingga dalam gambar yang akan ditampilkan nantinya hanyalah gambar obyek saja. Untuk awal proses pembelajaran pembagian kuadran kita visualisasikan. Tetapi bagi yang sudah mahir, garis imaginer tidak perlu diisualisasikan.

Menyiapkan Denah
Setelah kuadran I – IV sudah kita siapkan, sekarang tempatkanlah gambar denah yang sudah kita buat pada kuadran I. Gambar denah dapat dilihat dibawah ini:



Gambar Tampak Samping
Setelah gambar denah ditempatkan pada kuadran I, kita sudah siap untuk memulai menggambar tampak samping yang nantinya akan kita tempatkan pada kuadran IV. Mungkin ada pertanyaan, “kenapa harus tampak samping dulu dan kenapa tidak kita mulai saja dari tampak depan?”. Sebenarynya tidak ada keharusan apakah tampak samping dulu atau tampak depan dulu. Tetapi dalam kasus ini kita mulai dari tampak samping agar memudahkan kita untuk menggambar karena ada kemiringan atap yang nantinya akan menentukan tampak depan. Ingat: kemiringan atap dari tampak samping sangat menentukan gambar tampak depan. Sehingga kita mulai dari tampak samping.
Tahapan langkah:
Buat garis imaginer yang ditarik dari semua garis horizontal gambar denah yang nantinya akan kelihatan jika dilihat dari samping dan tarik kearah kanan / arah kuadran IV.
Caranya:
Klik line – klik ujung garis tepi (garis mendatar) gambar denah – tarik ke kanan sampai garis batas kuadran – klik – enter
Copy garis yang baru saja dibuat dengan cara: klik garis yang akan dicopy – klik copy – klik disetiap ujung garis datar yang akan dibuat tampak samping – jika sudah selesai klik enter
Jika berhasil, gambar akan tampak seperti di bawah ini:

Buat lingkaran sejumlah garis imaginer yang ada. Setiap lingkaran dimulai dari titik 0 (nol) yaitu pertemuan garis x & y batas kuadran. Caranya: klik circle – klik pusat kuadran – tarik sampai garis imaginer paling bawah. Ulangi dengan cara yang sama hingga garis paling atas.
Gambar akan tampak seperti dibawah ini: 

Klik kedua garis batas kuadran – klik trim – klik semua garis lingkar yang ada di kuadran I, II & III sehingga tersisa ¼ lingkaran di kuadran IV.
Gambar akan tampak seperti di bawah ini:

Buat garis vetikal di kuadran III sejumlah garis busur ¼ lingkaran yang ada di kuadran IV dengan menggunakan line. (panjang garis bebas)
Buat garis mendatar untuk menentukan batas bawah bangunan dengan menggunakan line
Menentukan ketinggian bangunan rumah. Kita ambil saja ketinggian rumah 3,5m. buat garis datar di level atau di ketinggian 3,5m dengan menggunakan line.
Menentukan ketinggian gunung-gunung. Dengan bentang bangunan 7m, kita ambil saja ketinggian gunung-gunung 2m. Buat garis vertical yang ditempatkan pada as bangunan (tengah-tengah garis batas atas) dengan menggunakan line
Buat garis kemiringan atap dengan cara: klik line – klik ujung atas vertical gunung-2 – klik sudut atas bangunan atas – klik – enter
Perpanjang garis kemiringan atap untuk membuat overstek dengan menggunakan extend
Lakukan untuk sisi yang satunya. Jika berhasil, gambar akan tampak seperti dibawah ini:


Membuat garis bantu mendatar dengan level ketinggian jendela. Dalam hal ini ketinggian jendela = ketinggian pintu yaitu 2m.
Menempatkan gambar jendela yang sudah kita persiapkan sebelumnya.
Membuat lisplank dengan ukuran 3/20cm.
Potong dan hilangkan semua garis yang tidak diperlukan
Mempercantik gambar dengan menggunakan warna sesuai dengan selera. Caranya menggunakan hatch.
Untuk sementara gambar tampak samping sudah jadi dan dapat dilihat seperti dibawah ini:


Gambar Tampak Depan
Satu pekerjaan membuat gambar tampak samping rumah sudah selesai. Sekarang kita bisa memulai membuat gambar tampak depan. Tahapan langkahnya sebagai berikut:
Buat garis imaginer / garis bantu dengan menggunakan line yang ditarik dari gambar denah (kuadran I) dan dari gambar tampak samping (kuadran II)
Untuk sementara gambar akan tampak seperti dibawah ini:


Buat gambar obyek tampak depan dengan bantuan garis-garis bantu yang sudah ada Penempatan pintu dan jendela Potong dan hilangkan semua garis yang tidak diperlukan
Percantik gambar dengan warna
Gambar tampak depan sudah jadi dan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:

Pekerjaan membuat gambar baik tampak depan maupun tampak samping sudah selesai. Langkah terakhir adalah memisahkan gambar obyek dengan semua garis bantu atau dengan kata lain menghilangkan semua garis bantu dan hasilnya akan bisa kita lihat di masing-masing gambar dibawah ini:

Gbr. Denah


Gbr. Tampak Samping


Gbr. Tampak Depan


Materi pelatihan di bab 5 sudah selesai. Untuk materi selanjutnya di bab 6 nanti, kita akan belajar membuat gambar potongan.

Minggu, 16 Agustus 2020

STRUKTUR BETON SLOOF, KOLOM ,BALOK ,PLAT LANTAI DAN RING BALK

MATERI 
STRUKTUR BETON 
SLOOF, KOLOM ,BALOK ,PLAT LANTAI DAN RING BALK
RABU, 19 AGUSTUS 2020 JAM KE-46

Selain Pondasi , sloof kolom balok plat lantai ring balk pada bangunan merupakan struktur bangunan juga sangat menentukan kekuatan dan kokohnya bangunan sebuah rumah. Untuk struktur bangunan rumah 1 lantai konstruksi strukturnya tentu berbeda degan bangunan rumah 2 lantai. Fungsi struktur secara umum adalah memikul beban bagian bagunan yang ada di atasnya. Untuk lebih jelasnya saya akan mencoba menguraikan mengenai beton kolom, sloof, plat lantai dan ring balk satu persatu berikut fungsinya.

1. Sloof


Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi ( seperti yang kita lihat gambar diatas). Gunanya ialah untuk meratakan beban yang diterima kolom menuju pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi dan tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang menimbulkan dinding retak dan pecah. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom.

2. Kolom 


Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok ( seperti yang kita lihat gambar diatas). Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur 
. SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. 

Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. 

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.


3.Balok



Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.

Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut. Regangan-regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian bawah. Agar stabilitas terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan baja tarik saja

4.Plat lantai


Pelat lantai adalah bagian dari eleman gedung yang berfungsi sebagai tempat berpijak. Perencanaan elemen pelat lantai tidak kalah pentingnya dengan perencanaan balok, kolom, dan pondasi. Pelat lantai yang tidak direncanakan dengan baik bisa menyebabkan lendutan dan getaran saat ada beban yang bekerja pada pelat tersebut .


5.Ring balk


Ring balok atau ring balk adalah struktur yang diletakkan di atas pasangan batu dan bata. Fungsi ring balok adalah sebagai tumpuan konstruksi atap dan sebagai pengikat pasangan dinding batu bata bagian atas agar tidak runtuh.